Leicester City kembali bertengger
diposisi pertama klasemen sementara Liga Inggris dan memperparah beban manajer
Chelsea, Jose Mourinho, yang telah menggunung sebelumnya dengan menang atas
klub asal London tersebut di King Power Stadium.
Gol Jamie Vardy yang ke 15 pada
musim ini membawa Leicester unggul lebih dulu sebelum babak pertama berakhir
dan tembakan belok Riyad Mahrez pada menit ke 48 dibabak kedua mengunci
kemenangan untuk pasukan Claudio Ranieri tersebut.
Pemain pengganti Chelsea, Loic
Remy mampu memperkecil ketinggalan dan memberikan secuil harapan bagi timnya
untuk bangkit, tapi Leicester bisa mempertahankan keunggulan mereka tanpa
kesulitan berarti untuk kembali mengklaim posisi mereka dipuncak melewati
Manchester City.
Juara bertahan Liga Inggris
tersebut, sebagai perbandingan, hanya berjarak 1 poin dari zona relegasi
diposisi 16 dengan beban berat yang makin membebani Mourinho dipundaknya.
Ranieri telah berada dibelakang bayang-bayang
Mourinho sejak dia menggantikannya di Stamford Bridge pada tahun 2004 dan sejak
itu hubungan keduanya tidak begitu bagus. Chelsea kerap kurang bergairah dalam
melakoni laga pada musim ini tapi meskipun begitu, mereka jarang terlihat kacau
dan tidak mampu membaca permainan seperti yang terjadi ketika melawan
Leicester.
Dari peluit babak pertama
berbunyi, pergerakan dari Jamie Vardy dan Riyad Mahrez langsung efektif
mengacaukan fokus John Terry, dalam tipe permainan yang menimbulkan masalah
bagi banyak tim dalam kebangkitan Leicester menuju puncak klasemen musim ini.
Sulit dipercaya bahwa hanya
berselang 7 bulan yang lalu Chelsea berhasil menjadi juara liga dan Leicester
waktu itu hampir tidak lolos dari bahaya relegasi. Laga pada malam ini menunjukkan
pertukaran situasi yang luar biasa pada musim ini, dan memastikan start awal
Leicester terbaik untuk mencapai puncak klasemen dalam sejarah klub mereka
selama 131 tahun.
Leicester memberikan kekalahan ke
sembilan dalam 16 laga total Chelsea musim ini dan dengan sugesti bahwa
Mourinho tidak mungkin kalah atas Leicester atau Porto di Liga Champions,
tentunya nasib sang manajer makin berada ditepi jurang. (DY)
No comments
Post a Comment