![]() |
FRANCESCO GUIDOLIN |
Swansea City baru saja menunjuk mantan
manajer Udinese, Francesco Guidolin, sebagai pelatih kepala mereka yang baru.
Berita selengkapnya oleh warkopbet.com.
Pelatih asal Italia itu akan
memiliki wewenang untuk memberikan keputusan bulat terkait pemilihan pemain
dengan dibantu oleh Alan Curtis, yang telah ditugaskan untuk menduduki jabatan
interim, sampai akhir musim ini.
Swansea yang baru memecat Garry
Monk bulan lalu, berada diperingkat ke 18 di klasemen sementara Liga Primer
Inggris.
Guidolin, pelatih berusia 60
tahun tersebut berada di Liberty Stadium untuk menyaksikan laga melawan Watford
pada Senin malam kemarin.
“Untuk saat ini klub sedang dalam
situasi yang tidak bagus, tapi kita memiliki tim yang komplit dan bagus,” ujar
Guidolin dalam situs resmi klub. “Di Italia, saya membantu klub mengakhiri
musim dengan posisi lumayan di klasemen, dan itu yang saya harapkan untuk
dicapai disini bersama Swansea.”
“Tentunya, semua hal masih baru
untuk saya, jadi saya memerlukan waktu selama 3 atau 4 hari untuk berbicara
kepada staff dan para pemain. Setelah itu, saya baru bisa mulai merencanakan
ide saya dan mewujudkannya.”
“Alan Curtis merupakan sosok
legendaris di Swansea, dan hal in sangat penting untuk saya. Karena dia
mengetahui dengan baik seluk-beluk klub ini.”
Mantan pemain Chelsea, Gabriele
Ambrosetti telah bergabung dengan Swansea sebagai staff pelatih menyusul kedatangan Guidolin. Klub asal Wales selatan
tersebut menempatkan Curtis sebagai caretaker setelah kepergian Monk dan
kemudian mengumumkan pada 7 Januari bahwa pria berusia 61 tahun itu akan
meneruskan tugasnya sebagai bos interim sampai akhir musim ini.
Tapi setelah kekalahan 4-2
dikandang atas sesama pesaing dizona relegasi, Sunderland, Curtis berkata bahwa
dia bersedia untuk menyingkir jika klub telah menemukan bos baru sebelum akhir
musim ini.
Guidolin telah melatih beberapa
klub di Italia sebelumnya diera 1980an, termasuk Palermo dan Parma, begitu juga
dengan klub Liga Prancis, Monaco. Dia mengambil alih Udinese dengan jangka
waktu lebih dari dua musim, pertama kali pada akhir 1990an dan kemudian kedua
kalinya dari 2010 sampai 2014. Udinese mampu meraih peringkat ketiga pada 2012,
dia juga berhasil meraih promosi bersama Parma, Palermo dan Vicenza. (DY)
No comments
Post a Comment