DAN TAN SEET ENG |
Warganegara Singapura itu ditahan
lebih dari dua tahun setelah dicurigai menjadi otak dari sindikat pengaturan
skor sepakbola dunia dan telah dibebaskan setelah pengadilan memutuskan bahwa
dia ditahan dengan tidak sesuai hukum.
Pria bernama lengkap Tan Seet Eng
itu lebih dikenal dengan nama panggilan Dan Tan, dipenjara pada Oktober 2013
lalu setelah jaksa penuntut dari Italia menuduhnya telah mengkoordinasi
sindikat kriminal dunia yang mengatur pertandingan di Italia dan juga
pertandingan-pertandingan lain diseluruh dunia, yang semuanya tentu disangkal
olehnya.
Tan ditahan dibawah hukum
Singapura yang mengijinkan hukuman berjalan tanpa pengadilan terlebih dahulu
dalam upaya untuk menjaga keamanan public. Namun, hakim Sundaresh Menon,
berkata bahwa kegiatan Tn. Tan merupakan “tindakan tercela dan tidak bisa
ditoleransi.”
DAN TAN MENINGGALKAN GEDUNG PENGADILAN BERSAMA KEDUA PENGACARANYA |
Hakim tersebut juga menambahkan,
“pertandingan tersebut telah diatur, tidak peduli hasilnya sukses atau tidak, dan
semua itu terjadi diluar wilayah kita. Tidak ada bukti kuat yang mengindikasi
bahwa dia bekerja sama dengan sindikat kriminal internasional atau mengatakan
bahwa aktivitas tersebut terjadi di Singapura, baik itu kemauan sendiri atau
dipaksa.”
Banding yang diajukan oleh Tan
sebelumnya telah ditolak oleh pengadilan Singapura tahun lalu. Salah satu
pengacara Tan, Hamidul Haq, berkata bahwa dia telah lama menduga bahwa Tan
tidak didakwa sesuai dengan hukum yang berlaku. “telah dibuktikkan hari ini
melalui keputusan pengadilan, klien saya sangat lega.”
Diperkenalkan pada tahun 1955,
Hukuman Detensi Singapura telah dipakai untuk tersangka pengedar narkoba,
pencucian uang illegal dan anggota geng kriminal. Terutama dalam kasus yang
melibatkan bukti yang kurang kuat untuk dijatuhi hukuman.
Tan ditangkap beserta 13 orang
lain pada September 2013 dalam kasus yang oleh Interpol dinilai sebagai salah
satu upaya berpengaruh dalam perperangan melawan korupsi dalam olahraga
sepakbola.
Pada waktu itu, jaksa penuntut,
Roberto Di Martino, yang memimpin penyelidikan dalam kasus pengaturan skor,
melabeli Tan dengan sebutan “Direktur Utama dalam bisnis pengaturan skor
dunia”. Walaupun begitu tidak ada sidang yang diadakan untuk mengusut kasus
dugaan itu.
Tan dicurigai menjadi otak
dibalik pengaturan skor di Serie A Italia dan Serie B pada tahun 2011. Dia juga
pernah didakwa oleh pengadilan Hungaria atas tuduhan memanipulasi 32 laga di
Hungaria, Italia dan Finlandia.
No comments
Post a Comment