Warkopbet Menawarkan bonus 100% untuk member baru.

Tuesday, 3 November 2015

Manchester United Tidak Berani Jual Rooney Dengan Adanya Kompensasi 45 Juta Pounds

Tidak heran bila Louis van Gaal dan Manchester United tetap bersabar menunggu membaiknya performa Wayne Rooney. Setelah memberikannya... thumbnail 1 summary


Tidak heran bila Louis van Gaal dan Manchester United tetap bersabar menunggu membaiknya performa Wayne Rooney. Setelah memberikannya kontrak jangka panjang yang berlaku sampai tahun 2019.

Dengan kontrak tersebut, berarti mereka berhutang 45 juta Pounds gaji padanya, jumlah fantastis yang tidak akan diladeni oleh klub manapun.

Keputusan wakil CEO, Ed Woodward pada bulan Februari 2014 lalu untuk memberikan Rooney, yang waktu itu berusia 28 tahun, kontrak berdurasi 5 setengah tahun yang bernilai sekitar 250.000 Pounds per pekan merupakan perjudian saat itu karena tidak sejalan dengan kebijakan klub sekarang terhadap pemain berusia senja.

Namun, United pada saat tersebut tidak bermain bagus dibawah arahan David Moyes dan pihak klub memerlukan tambahan motivasi setelah dikaitkan dengan kepulangan Cristiano Ronaldo.

Pada waktu itu Rooney tengah dalam performa cukup bagus dan sempat menarik minat Chelsea. Tapi sekarang Wazza tengah dalam krisis kepercayaan diri setelah menurunnya performa dan kemampuan mencetak golnya, durasi kontrak itu terlihat seperti vonis kurungan penjara.

Ketika Sir Alex Ferguson mampu menyingkirkan David Beckham, Roy Keane dan Ruud van Nistelrooy ketika mereka telah melewati masa kejayaannya, Van Gaal harus terjebak dengan Rooney.

Dari sisi gaji Rooney saja, pihak klub sudah merasa keberatan untuk melego sang pemain, dan itu masih belum dihitung dengan biaya transfer.

Tidak heran bila Van Gaal hanya memiliki sedikit pilihan selain terus mendukung kepercayaan diri sang pemain dan berharap dia masih memiliki niat untuk menjadi Rooney yang seperti dulu dilapangan.

Sementara itu, tidak banyak tanda-tanda yang menunjukkan pada usia ke 30, Rooney masih memiliki kemampuan teknis untuk bermain di posisi rawan didepan ataupun membaca permainan didepannya dengan umpan-umpan akurat.

Melihat caranya yang mencoba untuk mengejar bola terobosan dari Anthony Martial dan usaha mengelabui kiper Wayne Hennessey ketika melawan Crystal Palace Sabtu lalu, sangatlah menyedihkan untuk disaksikan bagi pihak yang pernah mengidolakannya sebagai pemain terbaik digenerasinya.

No comments

Post a Comment