RAMON VEGA |
Organisasi Badan Sepakbola Dunia FIFA,
baru-baru ini telah memberikan sanksi kepada pimpinan tertinggi mereka,
Presiden Sepp Blatter dan wakil Presiden Michel Platini selama 90 hari setelah
terlibat dalam skandal korupsi.
Komite Eksekutif FIFA melakukan
rapat pada Selasa lalu untuk mendiskusikan perihal penundaan pemilihan presiden
pada bulan Februari mendatang.
“Saya datang dengan tangan
kosong, tapi dengan segudang pengalaman dalam hal sepakbola dan finansial,”
kata Vega.
Mantan pemain timnas Swiss itu
juga pernah bermain untuk Celtic dan Watford, setelah menuntaskan karirnya
dilapangan, dia berpindah haluan dengan berprofesi dibidang finansial setelah memutuskan
untuk pensiun pada tahun 2004.
Mantan rekannya di Spurs, David
Ginola sempat berupaya untuk mencari
dukungan dalam usahanya untuk menjadi calon presiden beberapa waktu silam, yang
akhirnya dimenangkan oleh Blatter beberapa hari sebelum pernyataan mundurnya.
VEGA SEWAKTU MEMBELA SPURS |
Vega sendiri telah memberikan
pernyataan pada media bahwa dalam jangka waktu 3 sampai 5 hari kedepan dia akan
memutuskan untuk mencalonkan atau tidak.
Presiden UEFA, Michel Platini dan
Pangeran Ali bin al-Hussein telah mencalonkan diri mereka untuk menjadi
kandidat. Langkah tersebut juga diikuti oleh Sheikh Salman Bin Ebrahim Al
Khalifa dari Bahrain yang harus segera memberikan pernyataan resmi sebelum
waktu tenggat pada 26 OKtober.
Mantan gelandang asal Trinidad
dan Tobago, David Nakhid juga telah meluncurkan kampanyenya untuk menjadi
presiden pada minggu lalu.
Nakhid mengatakan bahwa dia telah
sukses mengamankan 5 nominasi dari asosiasi nasional yang diperlukan sebagai
syarat mencalonkan diri dan telah menyerahkan dokumennya kepada Komite
Pemilihan FIFA.
Petinggi FIFA akan segera
mendiskusikan pencalonan Platini di Zurich, Swiss pada hari Selasa karena pria
asal Prancis tersebut masih dalam masa sanksi.
Komisi Eksekutif Organisasi
tersebut telah memulai penyelidikan setelah Pihak penuntut dari Swiss menuntut
Blatter pada bulan September. Dia dituduh telah menanda tangani kontrak yang
merugikan FIFA dan memberikan bayaran tidak jelas kepada Platini.
FIFA juga mencurigai Platini
setelah menerima pembayaran 2 juta Euro yang diberikan oleh Blatter, yang
berdalih bahwa bayaran tersebut merupakan ongkos konsultasi Platini pada
Sembilan tahun lalu.
No comments
Post a Comment