![]() |
PATROLI POLISI DISEKITAR HDI ARENA |
Laga persahabatan antara Jerman
dengan Belanda pada Selasa dibatalkan setelah mendapat ancaman peledakan bom di
stadion Hannover.
Evakuasi di mulai kurang dari dua
jam sebelum kick-off setelah "ancaman keamanan darurat" tersebut, menurut
Pimpinan Polisi Kota, Volker Kluwe.
Kanselir Jerman, Angela Merkel
ditetapkan untuk menghadiri pertandingan di arena HDI dengan kapasitas 49.000
tempat duduk itu. Pemain tim nasional Jerman berada di bawah perlindungan
polisi.
Setelah ancaman bom itu, para
pendukung diberitahu untuk kembali ke rumah "dengan cepat, tapi tanpa
panik". Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere mengatakan dalam
konferensi pers: "Pertandingan itu dibatalkan atas rekomendasi saya. Ada ancaman
tingkat tinggi bagi Jerman dan Eropa."
![]() |
PENCARIAN BARANG MENCURIGAKAN DIDALAM STADION |
Pertandingan persahabatan lainnya
yaitu Belgia melawan Spanyol di Brussels, yang juga dijadwalkan akan dimainkan
pada Selasa, dibatalkan pada hari Senin karena kekhawatiran keamanan setelah
serangan pekan lalu di Paris.
Pertandingan Inggris melawan
Perancis di Wembley pada Selasa malam tetap berlanjut, dengan menyempatkan
waktu sesaat untuk memberika penghormatan kepada 129 orang yang tewas di Paris
pada hari Jumat.
Reinhard Rauball, presiden Liga
Sepakbola Jerman, mengatakan pembatalan pertandingan Belanda adalah "hari
yang menyedihkan bagi sepakbola". Boris Pistorius, Menteri Dalam Negeri
untuk daerah Lower Saxony, berkata kepada wartawan tidak ada penangkapan yang telah
dilakukan dan tidak ada bahan peledak yang ditemukan.
Sebagian stasiun kereta api
Hannover sejak itu telah ditutup sementara pencarian atas benda mencurigakan dilakukan,
seperti dilaporkan oleh media Jerman. Juru bicara tim nasional Jerman, Jens
Grittner memposting di Twitter: "Tim dialihkan dalam perjalanan ke
stadion, ketempat yang aman, Kita tidak bisa memberitahu lebih banyak lagi saat
ini..."
Tim juara dunia tersebut awalnya
tidak ingin memainkan laga itu, setelah kejadian melawan Prancis di Paris pada
hari Jumat ketika gelombang serangan melanda kota. Rombongan 80 orang, termasuk
pemain, pelatih dan staf, kemudian menghabiskan malam di ruang ganti di Stadion
Stade de France, sebelum berangkat ke bandara pada Sabtu pagi.
Tapi para pemain, pelatih dan
asosiasi sepak bola nasional memutuskan untuk melanjutkan dengan permainan
untuk menunjukkan kesatuan dengan Perancis.
No comments
Post a Comment