Angel di Maria, Mantan punggawa
Real Madrid, yang diboyong Manchester United dengan rekor nilai transfer
terbesar ditanah Inggris, 60 juta Poundsterling mengungkapkan alasan dia
memilih untuk keluar dari persaingan ketat di Premier League setelah hanya
bermain selama 1 musim.
Di Maria hengkang ke klub Ligue 1
Prancis, Paris Saint Germain, dengan nilai tebus sebesar 44,3 Juta
Poundsterling. Transaksi yang membuat United rugi lebih dari 10 juta
Poundsterling itu disepakati oleh kedua pihak setelah sang pemain juga tidak
memiliki perkembangan yang berarti selama berseragam merah Manchester.
Tapi alasan utama Di Maria
melepas nomor punggung 7 yang diberikan oleh Louis Van Gaal kepadanya adalah
tidak lain sang pelatih itu sendiri. Di Maria mengakui sulit beradaptasi dengan
gaya kepelatihan manajernya itu.
“Pada awalnya kami (tim) cukup
menikmati masa kepemimpinannya, tapi seiring berjalannya waktu segala hal
perlahan-lahan mulai berubah. Para pemain mulai menunjukkan kegerahannya hari
kehari,” ungkap Di Maria.
“Kehidupan di Inggris tidak
begitu mudah kelihatannya, terutama untuk para pemain dari daratan Amerika
Selatan seperti saya, sebagian mungkin sanggup bertahan, tapi kebanyakan akan
mengalami kesulitan dan menyerah.”
Pemain yang dibesarkan namanya
oleh klub Benfica itu pernah mengalami kebobolan maling Februari lalu dikediamannya
Prestbury, Chesire. Kejadian itu menjadi salah satu alasan Di Maria tidak betah
untuk tinggal di Inggris.
“Setelah kejadian itu, keluarga
saya jadi tidak nyaman tinggal disana. Istri saya tidak berani kembali kerumah,
putri saya ketakutan. Hubungan saya sendiri juga sedang tidak baik dengan
pelatih. Jadi bukan keputusan sulit bagi saya untuk segera pindah.”
“Alasan saya memilih ke PSG
karena musim sebelumnya, saya hampir pindah kesana. Tapi sebaliknya saya
memilih untuk berlabuh ke Liga Inggris. Jadi sekarang saat tepat untuk
melakukannya.” aku pemain timnas Argentina itu.
“Sejauh ini kehidupan di Paris
sangat baik dan kami sangat puas, hampir sama ketika di Spanyol atau Portugal. Saya
sangat beruntung pernah bermain dengan pemain seperti Leo (Argentina),
Cristiano (Real Madrid) dan Wayne (MU). Sekarang saya kembali bertemu pemain
sekaliber mereka, Zlatan Ibrahimovic.”
No comments
Post a Comment